Kamis, 17 Maret 2016



KISAH  RASULULLAH DAN BUAH LIMAU

Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu Rasulullah SAW sedang bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa buah limau sebagai hadiah untuk Rasulullah SAW. Cantik sungguh buahnya. Siapa pun yang melihat pasti tergiur. Baginda menerimanya dengan senang hati. Hadiah itu dimakan rasulullah SAW seulas demi seulas dengan tersenyum.  Biasanya Rasulullah SAW akan makan bersama sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun buah itu diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus memakannya.  Dan terus makan. Setiap kali dengan senyuman, hinggalah habis buah limau itu. Kemudian wanita itu minta diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda. Sahabat agak heran dengan sikap Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum rasulullah menjelaskan.  “Taukah kamu, sebenarnya buah limau itu rasanya terlalu masam seraya saya merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama, saya bimbang ada diantara kalian yang menyerengetkan mata atau memarahi wanita tersebut. Saya bimbang hatinya akan tersinggung.  Sebab itu saya habiskan semuanya”.  Begitulah akhlak Rasulllah SAW.  Baginda tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang tidak baik, dan bukan dari orang muslim. Wanita kafir itu pulang dengan hati yang kecewa. Sebenarnya dia bertujuan untuk mempermainkan rasulullah saw dan para sahabat baginda dengan hadiah buah limau yang masam itu. Malangnya ia tak berjaya. Rencananya ditewaskan oleh akhlak mulia Rasulullah saw.

Kamis, 21 Mei 2015



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Khittah artinya garis besar perjuangan. khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan. hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. garis-garis besar perjuangan muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan tujuan serta program yang telah disusun.

Dalam dunia gerakan Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang. Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya, khittah adalah garis-garis haluan perjuangan Muhammadiyah.  
Kesinambungan sebuah organisasi selain didukung oleh banyak faktor seperti sumber daya manusia yang selalu siap (regenerasi) untuk meneruskan langkah dan segala seluruh visi dan misi yang telah ada beserta anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya (AD/ART) sebuah organisasi, perhatian terhadap kemampuan finansial, kemampuan beradaptasi dengan dinamisasi zaman dan segala problematika yang ada di dalamnya atau yang sedang berlangsung serta yang tak kalah pentingnya adalah kepercayaan dari calon anggota terlebih lagi loyalitas serta dedikasi dari anggota serta jajaran pengurus yang sudah lama berada adalah bukti konkrit dari hal ini.

Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang keberadaannya sudah sejak lama bahkan ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai sebuah gerakan yang dahulunya hanya memfokuskan pada penyebaran agama hal ini tidak dapat disepelekan begitu saja. Dalam penyebaran agama yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah tidak hanya menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran semata. Akan tetapi di samping itu Muhammadiyah sebagai gerakan sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa ini agar bisa terlepas dari cengkeraman penjajah.
Berangkat dari hal ini maka Muhammadiyah sebagai bagian dari komponen bangsa sekaligus sebagai warna dalam kemajemukkan bangsa tercinta ini. Kita akui sebagai bangsa yang majemuk baik dari terdapatnya berbagai macam suku, bahasa dan kebudayaan serta organisasi-organisasi kemasyarakatan (ORMAS) adalah warna yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1.      Apakah yang dimaksud dengan khitah perjuangan?
2.      Bagaimanakah  strategi perjuangan muhammadiyah?
1.3 Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa yang disebut dengan khitah perjuangan muhammadiyah.
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi perjuangan muhammadiyah.












BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Khitah Perjuangan
Khittah secara bahasa berarti, langkah atau jalan. Dalam dunia gerakan Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang. Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya, khittah adalah garis-garis haluan perjuangan Muhammadiyah. Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan. hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. garis-garis besar perjuangan muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan tujuan serta program yang telah disusun.

2.2 Garis Besar Perjuangan Muhammadiyah
1. Hakikat Muhammadiyah
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.

2. Muhammadiyah Dan Masyarakat
Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai Gerakan Islam amar-ma'ruf nahi mungkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan Dakwah Jamaah.


3.    Muhammadiyah Dan Politik
Dalam bidang politik Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya: dengan dakwah amar ma ma'ruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil, secara operasionil dan secara kongkrit riil, bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materiil dan spirituil yang diridlai Allah SWT. Dalam melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada kepribadiannya.

 2.3 Enam Khittah Perjuangan Muhammadiyah
Isi khittah harus sesuai dengan tujuan muhammadiyah, khittah itu disusun sesuai dengan perkembangan zaman.

1. Langkah 12 Muhammadiyah 1938-1940
a. Memperdalam Masuknya Iman.
b. Memperluas Faham Agama.
c. Memperbuahkan Budi Pekerti.
d. Menuntun Amalan Intiqad (self correctie).
e. Menguatkan Persatuan.
f. Menegakkan Keadilan.
g. Melakukan Kebijaksanaan.
h. Menguatkan Majlis Tanwir.
i. Mengadakan Konperensi Bagian.
j. Mempermusyawaratkan Putusan.
k. Mengawaskan Gerakan Jalan.
l. Mempersambungkan Gerakan Luar.

2. Khittah Palembang 1956-1959

3. Khittah Ponorogo 1969 

4. Khittah Ujung Pandang 1971 

5. Khittah Surabaya 1978 (penyempurnaan dari khittah ponorogo 1969)

6. Khittah Denpasar 2002

2.4 Strategi Perjuangan Muhammadiyah
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya, aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut.
1.  Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam

Telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Faktor inilah yang sebenarnya paling utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah, sedang faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang atau faktor perangsang semata.

2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islam

Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri yang kedua ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jati diri Muahammadiyah.
3. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid

Ciri ke tiga yang melekat pada Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan Tajdid atau Gerakan Reformasi. Muhammadiyah sejak semula menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan ajaran Agama Islam sebagaimana yang tercantum dalam Alquran dan Assunah, sekaligus memebersihkan berbagai amalan umat yang terang-trangan menyimpang dari ajaran Islam, baik berupa khurafat, syirik, maupun bid’ah lewat gerakan dakwah.















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan diatas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa secara garis besar Khittah perjuangan Muhammadiyah ini harus dapat mencerminkan pemudah muhammadiyah dalam menjalankan fungsinya organisasi modern yang berorientasi masa depan. Selain itu, Khittah perjuangan harus menjadi variabel pengubah kultural dalam berorganisasi kader-kader pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih baik.agar kultural hasanah mereka dalam setiap nadi gerakan Pemuda Muhammadiyah, maka diperlukan upaya pembumian semangat saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran dan saling berlomba-lomba untuk menuju cinta dan kasih sayang Allah. Pemuda Muhammadiyah melandasi perjuangan pada cita-cita Muhammadiyah untuk menciptakan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, diharapkan pembahasan di dalamnya dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan seluruh mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Kemuhammadiyahan 1. Perlulah memelajari materi khitah perjuangan Muhammadiyah dan mencari hikmah yang ada di dalam materi tersebut.





DAFTAR PUSTAKA


Minggu, 22 Maret 2015

LEARN ENGLISH



Why Learn English? 

10 Reasons to Learn English 

        There are many reasons to learn English, but because it is one of the most difficult languages to learn it is important to focus on exactly why it is you want to learn English. Here we will look at ten great reasons why English is so important. Post this list somewhere you can see it and it will motivate you to keep going even when you are tired of trying to figure out which witch is which!  
1. English is the most commonly used language among foreign language speakers. Throughout the world, when people with different languages come together they commonly use English to communicate.

2. Why learn English when it is so difficult? Well, knowing English will make you bilingual and more employable in every country in the world.

3. Despite China, the United States is still a leader in technical innovation and economic development. English is used in the United States and in each of these fields.
4. English is commonly spoken throughout much of the world due to Great Britain's expansion during the colonial age. People in Australia, New Zealand, Canada, parts of Africa, India, and many smaller island nations speak English. English is the commonly adopted second language in Germany, Norway, Sweden, Denmark and the Netherlands. Speaking English opens these countries and cultures up to you.


5. Another reason why English is so important is that it is the language of science. To excel in science you need to know English.

6. English is based on an alphabet and, compared to Chinese, it can be learned fairly quickly.
7. English is also the language of the Film Industry and English means you no longer have to rely on subtitles.
8. In the United States, speaking English immediately opens up opportunities regardless of your ethnicity, color, or background.

9. Learn English and you can then teach your children English -- or if they are already learning, you can now communicate with them in English.

10. English speakers in the United States earn more money than non-English speakers. Learning English will open your job prospects and increase your standard of living.